Rabu, 25 Maret 2009

Kunyit, si Penyembuh Encok






 Ingin terhindar dari encok alias rematik? Sering-seringlah makan nasi kari atau nasi kuning atau segala macam masakan mengandung kari. Aneh? Tidak juga. Sebuah studi teranyat oleh ilmuwan Amerika Serikat (AS) membuktikan bahwa osteoporosis dan rematik dapat dicegah oleh makanan berkari. 
Rahasianya terletak pada kunyit alias Curcuma longga yang terkandung pada makanan berkari itu. Kunyit memang selama ini terkenal di kalangan orang Asia sebagai obat kanker dan liver. Di kalangan barat, kunyit juga dikenal sebagai suplemen tambahan. 
Studi di laboratorium University of Arizona berhasil menyingkap bagaimana kandungan kunyit dapat berkhasiat menangkal penyakit rematik.
Awalnya uji coba dilakukan pada tikus-tikus. Mereka menemukan bahwa kunyit punya efek menyembuhkan. Kunyit ini memiliki kandungan curcumin, zat yang mampu memblokir kinerja rematik pada sejumlah tikus. Zat ini menahan suatu protein yang dikenal dengan nama NF-KB. Protein ini memicu berkurangknya protein jenis lain yang bersifat memulihkan kerusakan organ tubuh.. 
Dr Janet Funk beserta timnya yakin bahwa ekstrak kunyit juga dapat menyembuhkan asma dan multiple sclerosis. Ekstrak ini mampu memblokir jalur dalam tubuh yang terkait dengan kehilangan massa tulang yang berakhir dengan osteoporosis. Kunyit merupakan jenis tetumbuhan rizoma yang banyak tumbuh di kawasan Asia, khususnya wilayah tropis. 
Biasanya kunyit menjadi salah satu bumbu masakan yang berfungsi sebagai penyedap. Selain itu, kunyit juga dijadikan pewarna tambahan untuk sejumlah makanan tradisional seperti nasi kuning dan nasi kari atau tahu kuning. Di India sendiri, kunyit menjadi salah satu pengobatan Ayuverdik, sejenis pengobatan alternatif khas India. Di Jepang, kunyit diyakini mampu menyembuhkan Alzheimer dan kanker. Pusat perdagangan kunyit yang paling besar di dunia terletak di Sangli, India. 
Habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. 
Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
sumber : sinar harapan

Tidak ada komentar: